Coba deh kamu dengarkan jeritan-jeritan para k-popers yang ada di korea. Luar biasa kan? Saya sampai terheran-heran sama mereka. Apa tenggorokan mereka kagak sakit teriak-teriak gitu. Min ho nya juga kagak perhatiin. Jelas-jelas Shawols sana teriaknya keras banget. (eh, apa mungkin keliatan keras karena dia teriaknya deket kamera? Sebodo lah).
Saya heran apa yang ada dalam pikiran para pecinta k-pop di negeri ginseng sana? Mereka sampai mengidolakan seseorang, dan bisa melakukan apapun untuk mereka. Sebenarnya apa yang mendorong mereka? Menurut kacamata saya, inilah yang terjadi di dunia hiburan di sana.
1. Sederhananya, menurut saya para k-popers disana sampe seperti itu yang karena mereka jenuh dengan sekolah mereka. Tau sendirikan kalo di korea sekolah sampe 16 jam. Mungkin mereka jenuh, trus sampingannya ya ini, ngegila sama para idola.
2. Kenapa mereka bisa ngefans sebegitu fanatiknya? Opini saya, karena mereka ini terkesan memandang para idola seperti orang sempurna, padahal enggak. Mereka sama kok kayak kita, makan nasi, dan butuh istirahat. Tapi, anggapan mereka atas seorang idola yaitu, cakep/cantik (of curse), multitalent, baik, senyum ok, pintar, singkat kata sempurna. Makanya idola korea terkesan harus operasi plastik biar menyukupi kriteria tersebut, padahal menurut saya, cantik ya cantik, cantik itu ya diri kamu sendiri, ya gak?
3. Ya karena si idol emang keren abis. Siapa coba yang nyangkal kalo Minho SHINee tu keren?
Jelas aja, cakep (harus), multitalent, badan bagus, lucu, imut, baik, pokoknya TOP BGT. Tapi kan keren itu relatif, saya yakin pasti ada kok yang masih aja ngebash si Minho ini.
4. Banyak lho yang gagal audisi/casting. Nah karena sulitnya untuk menjadi trainee, para k-popers memandang mereka para idola yaitu manusia super yang talentanya TOP, liat fakta nomer 2. Bayangin aja, masa yang di casting sampe 10.000 yang masuk Cuma 1 orang? Gila kan!
5. Ya karena media sana yang emang sangat kurang kerjaan. Aku pernah liat postingan mengenai “tulang selangka terbaik”, apa coba? (bukan maksud ngebash) tapi ini fakta. Karena media disana memang sangat heboh jika megabarkan berita tentang idola mereka, otomatis menyebarlah virus k-popers tersebut hingga indonesia raya ini.
But , at leats, yang paling penting adalah ngefans boleh. Tapi jangan terlalu fanatik. Malah ntar bikin sakit hati. Contoh, kalo ada idola kita yang ngadain konser di Indonesia Raya ini, tapi kita enggak bisa nonton. Trus kita stres sampe kebawa mimpi. Enggak banget deh? Kita harus menjadi seorang k-popers yang wajar saja dan realistis. Kita juga harus menganggap para idola dengan pandangan bahwa mereka sama kayak kita, jangan sampai mendewakan mereka. Mereka keren, dan kita suka.
Udah gitu aja.
Plus, kita juga harus memilah-milah mana budaya yang emang patut kita contoh. Fakta dong, kalo ada sebuah kejadian booming, pasti budaya yang mereka bawa akan masuk dan bercampur dengan budaya kita. Saya biacra enggak Cuma untuk korea tapi budaya mana pun. Sekarang kita lihat, banyakkan yang bisa bahasa korea, terutama k-popers. Nah, kita bahkan enggak kerasa suka menggunakan bahasa korea tersebut untuk sehari-hari, kayak aigoo, atau OMO. Hehe, seperti saya.
Tapi budaya korea enggak Cuma itu aja. Tidak ada hal yang baik, kalo enggak ada hal yang buruk. Budaya korea juga ada lho yang buruk, contoh, kita minum minuman keras kalo stres. Enggak banget dong ya? Kita itu generasi penerus bangsa. Harus lebih selektif lagi. Orang korea juga suka bentak-bentak, tapi besoknya udah selesai masalahnya, jadi enggak ada dendam. Perlu tuh kita contoh, enggak usah ada dendam, kalo enggak suka bilang aja, biar dia bisa introspeksi diri. Tapi jangan pakai bentak-bentak. Cukup bilangin aja. PEACE!
Sekarang udah tau dong gimana cara jadi k-popers yang enggak berlebihan? Kita boleh jadi k-popers, boleh banget malah, tapi kita juga jangan melupakan negara tercinta kita ini. Hehe.
No comments :
Post a Comment