Pernah dengar kata Samguk Sagi dan Samguk Yusa? Ada yang pernah ada yang belum.
Nah, sekarang saya mau menjelasakan mengenai mereka ini.
Samguk Sagi
(三國史記;
Babad Tiga Kerajaan) adalah sebuah catatan sejarah kuno mengenai Tiga
Kerajaan Korea: Goguryeo, Baekje dan Silla.
Samguk Sagi ditulis dalam bahasa Cina Klasik dan penyusunannya
diprakarsai oleh Raja Injong (berkuasa
di tahun 1122-1146) dan dikerjakan oleh para pejabat kerajaan dan sejarawan Kim Bu-sik (金富軾) serta sekelompok
ilmuwan junior. Samguk Sagi diselesaikan tahun 1145 dan sampai sekarang
merupakan teks sejarah tertua Korea yang masih tersisa.
Samguk Sagi sendiri terdiri
dari 50 bab (gwon 卷, atau "gulungan"), yang
tersusun dari :
1. Catatan Silla(Nagi 羅紀 atau Silla bongi
新羅本紀)
(12 bab)
2. Catatan Goguryeo (Yeogi 麗紀 atau Goguryeo
bongi 高句麗本紀)
(10 bab)
3. Catatan Baekje (Jegi 濟紀 atau Baekje bongi
百濟本紀)
(6 bab)
4. Tabel kronologis (nyeonpyo 年表) (3 bab)
5. Monograf (diterjemahkan juga Uraian)
(ji 志)
(9 bab): upacara dan musik, transportasi dan perumahan, geografi,
dan pejabat kerajaan beserta tingkatannya
6. Biografi (yeoljeon 列傳) (10 bab)
Ketika saya searching
mengenai isi dari Samguk Sagi ternyata banyak sekali, jadi saya ingin
memberikan sedikit saja yang menurut saya menarik. Yaitu...
Ini mengenai sejarah
minum teh Korea juga disebutkan dalam Samguk Sagi dan Samguk Yusa, bahwa Ratu
Seondeok (bertahta 632-647) dan Raja Munmu (bertahta 661-681) mulai menikmati
teh sebagai minuman kerajaan. Dan Raja Heungdeok (826-836) tercatat pernah
menerima bibit tanaman teh dari Kaisar Dinasti Tang pada tahun 828. Nah, pada
saat itu, teh merupakan minuman kaum bangsawan, pejabat, sarjana, dan
biksu-biksu, sementara rakyat jelata lebih menyukai meminum sungnyun. Sungnyung
(숭늉) adalah jenis minuman tradisional khas
Korea yang terbuat dari air kerak nasi.
Dan dalam Samguk Sagi juga menuliskan tentang tradisi minum minuman tradisional
Korea yang berjudul Eumcheong (minuman segar) yang berisi kisah tentang
Jenderal Kim Yu Shin yang sebelum pergi berperang, meminta pembantunya untuk
membawakannya changsu, jenis minuman dingin yang terbuat dari campuran tepung
dan air. Changsu adalah jenis minuman ynag diperkenalkan dari Cina pada masa
Tiga Kerajaan Korea. Selain itu, Samguk Yusa juga mencatat tentang minuman
keras yang terbuat dari bunga anggrek yang disajikan oleh Raja Suro dari
Kerajaan Gaya. Selain itu, rakyat Tiga Kerajaan juga membuat bermacam-macam
jenis minuman beralkohol dari palawija. Mungkin dua ini termasuk dalam Silla
Bongi.
Ini mengenai sejarah
Onggi, yaitu alat penyimpanan yang terbuat dari tanah liat. Samguk Sagi
menyebutkan tentang Raja Sinmun dari Silla mengirimkan arak, pasata kedelai,
dan asinan makanan laut sebagai hadiah perkawinan kepada Ratunya. Dapat disimpulkan
bahwa tempat penyimpanan makanan tersebut adalah onggi.
Sejarah permainan
layang-layang di Korea juga tercatat dalam Samguk Sagi. Masih ingat dalam Queen
Seondeok, Yu Shin menerbangkan layang-layang untuk mengecoh pasukan Bidam?
Layang-layang tersebut sebagai simbol kalau bintang yang jatuh, kembali lagi ke
angkasa, tapi sesungguhnya, arti layang-layang tersebut hanya untuk tanda
menyerang. Nah, dalam Samguk Sagi, disebutkan demikian, ketika itu ada bintang
jatuh dari langit. Hal tersebut dianggap sebagai pertanda buruk bagi
pemerintahannya yang sedang berusaha menumpas pemebrontakan. Nah, Kim Yu Shin
ini, menerbangkan layang-layang yang dibakar pada suatu malam dan menyebarkan
berita bahwa bintang jatuh tersebut telah kembali ke langit, dan berita tersebut
berhasil meredam pemberontakan. Ketika saya searching mengenai ini, saya
menemukan tulisan bahwa hal ini terjadi pada masa pemerintahan Ratu Jindeok
pada tahun 647, Ratu yang bertahta setelah Ratu Seondeok wafat. Saya juga
kurang mengerti yang ini, jika saya telaah, berarti, pembuatan Drama The Great
Queen Seondeok kurang mengacu pada sejarah sesungguhnya. Mungkin, pembuatan
layang-layang itu diterjadikan pada masa Ratu Seondeok untuk mendukung drama
itu sendiri yang berinti pada rasi bintang Biduk, yang merupakan simbol Ratu
Seondeok atau Deokman. Tapi kan itu menurut saya. Maaf maaf kalau pendapat saya
salah kaprah.
Jederal Kim Yu Shin
banyak dibahas dalam babad ini, yaitu pada riwayat Samguk
Sagi, Yeoljeon 1-3. Disebutkan bahwa Kim Yu Shin (595–673) merupakan
seorang Jenderal pada abad ke-7 di
kerajaan Silla. Ia memimpin unifikasi Semenanjung
Korea oleh Silla dibawah
pemerintahan Raja Muyeol dari Silla (Kim
Chun Chu) dan Raja Munmu dari Silla. Ia
konon merupakan buyut Raja Guhae dari Geumhwan Gaya raja terakhir
di negara Geumgwan Gaya. Ingat dalam Queen
Seondeok? Dia juga disebutkan sebagai seorang keturunan Gaya bahakn mungkin
pangeran. Hal ini memberinya posisi yang sangat tinggi di sistem rangking tulang, Silla, yang memimpin
status politik dan militer yang dapat diraih oleh seseorang.
Hehehe. Kok yang saya masukin Silla doang ya? Ah, sebodo.
Nah, sekarang saya
bahas tentang Samguk Yusa. Samguk Yusa (三國遺事, Riwayat Tiga
Kerajaan) adalah catatan mengenai
legenda, cerita rakyat, dan sejarah dari Tiga
Kerajaan Korea, yakni Goguryo, Baekje, dan Silla. Cakupannya tidak hanya
dari masa Tiga Kerajaan, namun juga dari masa sebelum Tiga Kerajaan.
Teks Samguk Yusa
ditulis dalam bahasa Tiongkok Klasik, sebagian besar oleh biksu Iryeon (1206-1289)
pada akhir abad ke-13, satu abad setelah
penulisan Samguk Sagi.
Tidak seperti Samguk
Sagi yang memberikan informasi sejarah secara faktual (nyata), Samguk Yusa
berfokus pada banyak cerita rakyat, legenda dan biografi dari
masa awal sejarah Korea. Banyak legenda
pendirian dari berbagai kerajaan kuno Korea tercatat di buku ini seperti Gojoseon, Wiman Joseon,
Buyeo, Goguryeo, Baekje, Silla dan Konfederasi Gaya.
Catatan ini juga
menuliskan legenda tentang Dangun yang disebut sebagai pendiri Gojoseon atau kerajaan bangsa Korea yang pertama. Catatan sejarah
kuno mengenai Dangun sudah lama dianggap sebagai sebuah legenda dan para ilmuan
juga masih memperdebatkan mengenai kejadaian dan tanggal pendirian Gojoseon di
bangun oleh Dangun. Saya kurang tahu, apakah catatan sejarah kuno tersebut
merupakan Samguk Yusa, tapi kalau menurut saya catatan kuno yang dimaksud yang
Samguk Yusa ini. Para arkeolog sudah menemukan bahwa manusia sudah mendami
daerah Semenanjung Korea dan sekitarnya sejak beribu-ribu tahun yang lalu,
walaupun mungkin sedkit mustahil untuk menemukan bukti berdirinya Gojoseon pada
saat itu. Tetapi, para arkeolog berhasil menemukan beberapa artefak-artefak pertanian dan perunggu yang secara langsung
berhubungan dengan keberadaan negara pertama dalam sejarah Korea tersebut.
Dalam Samguk Yusa
juga disebutkan mengenai Kim Yong Chun, yaitu ipar dari Putri Cheonmyeong, yang
berarti adik dari Kim Yong Su dan paman dari Raja Muyeol (Kim Chun Chu). Banyak
juga sumber yang menyatakan bahwa ia merupakan suami dari Ratu Seondeok. [hehe
kok isinya seondeok mulu]. Nah, dari sumber saya, bahwa ia kemudian diberikan
gelar "Raja Munheung" (문흥대왕, 文興大王)
di tahun 654. Yaitu setelah keponakannnya, Raja Muyeol naik tahta. Dan nama Kim
Yu Shin juga masih diungkit disini, yaitu pada catatan singkat di dalam riwayat
Samguk Yusa, vol. 1.
Juga disebutkan nama
yaitu Yeom Jang. Yeom Jang juga dikenal sebagai Yeom Moon, merupakan seorang
jenderal Silla yang paling dikenal
sebagai pembunuh Jang Bo Go, seorang
pahlawan besar bahari Shilla. Yeom Jang hidup pada periode terakhir Silla
Bersatu. Yeom sebenarnya adalah subordinat Jang Bogo, namun hubungan mereka
memburuk karena ia pernah dihukum oleh Jang karena secara pribadi terlibat di
dalam perdagangan budak. Akhirnya, Yeom berbalik kepada Kim Yang, jenderal Shilla yang lain, yang dibawah pimpinannya,
ia pergi untuk memenuhi sebuah misi untuk membunuh Jang Bogo. Biografi Jang Bo
Go disini dijelaskan dalam babad Samguk Sagi, mengandung sejarah singkat
hidupnya yang ditulis 3 abad setelah kematiannya.
Dalam Samguk Yusa
terdapat nama yang sering kita dengar kalau sudah nonton Queen Seondeok, yaitu,
Bojong. Hohoho. Bojong disini dilahirkan pad tahun 580 M di Seorabeol, dengan
Jenderal Seolwon sebagai ayah dan Lady Mishil sebagai ibu. Ia memilki kecapakan
dalam seni bela diri. Sudah liat kan di QSD? Belum ada yang mengalahkan seni
bela dirinya, kecuali saat Bidam datang. Ia menjadi seorang Hwarang ketika
berumur 15 tahun, dan melayani ibunya. Ia kemudian menjadi seorang Gukseon atau
Kepala Hwarang pada tahun 616 menggantikan Kim Yu Shin. Kemudian ia
digantikan oleh Yeom Jang, yang tadi.
Dalam kedua babad
tersebut sering menyebutkan nama raja atau gelar raja dengan berbeda-beda.
Gelar "Chachaung" berarti seorang shaman di dalam bahasa Korea Kuno yang dipakai oleh Raja Namhae dari
Silla. Isageum yang dipakai oleh Raja Yuri dari Silla. Maripgan yang dipakai
pertama oleh Raja Naemul dari Silla. Dan lain lain.
Sumber : Wikipedia.org
No comments :
Post a Comment