Lama saya nggak nge-post sesuatu. Karena terkompori oleh
teman-teman yang lagi demam ‘eh, view blog aku dong’, dan saya jadi termotivasi
untuk memposting sesuatu. Apa ya?
Diskusi soal mimpi? Mau? Mau? Mau?
Bagi saya, untuk menggambarkan mimpi itu bagaikan sesuatu
yang ingin kita capai, tapi kita takut ketika tidak mencapainya. Sesuatu yang
ingin kita raih, tapi tidak tahu cara meraihnya. Sesuatu yang sepatutnya kita
perjuangkan, tapi tidak tahu cara memperjuangkannya.
Mungkin kata Agnes Monica, “bermimpilah
setinggi-tingginya”. Tapi itu bukan hal mudah. Pada dasarnya manusia
dicipatakan untuk takut pada sesuatu atau selalu memiliki ketakutan. Semua
memiliki batas mampu dan batas untuk sabar. Ketika kita bermimpi kita harus
mampu, sabar, berusaha, berpikir, dan mempertahankannya. Yang pertama yaitu
mampu. Mampu ialah disaat kita mampu untuk mulia bermimipi. Mampu menghadang
ketakutan terhadap mimipi itu. Sabar, adalah berani menunggu selama apapun,
sampai mimpi itu terwujud. Berusaha, ini adalah tahap terpenting, tahap yang
maish belum bisa saya lewatu sendiri. Sedikit curcol, impian saya itu menjadi
penulis. Tapi sampai sekarang, saya bahkan belum menghasilkan satu pun tulisan
yang mungkin terbit paling tidak dimajalah. Saya masih stuck, dimana impian
saya itu butuh setidaknya sedikit lebih banyak berusaha. Atau bahkan banyak
berusaha. Tidak ada yang gratis didunia ini, tidak ada pula yang mudah didunia
ini. Seperti mimpi, kita tidak mudah menggapainya, butuh usaha yang banyak. Dan
yang terakhir mempertahankannya. Tahap ini, dimana kita sudah memiliki
kepercayaan diri yang tinggi. Kita sudah berani bermimpi, maka kita harus
mempertahankan mimpi itu. Tapi mempertahankan itu, bukan hal yang mudah. Tidak
ada hal yang mudah, kan?
Mimpi itu seperti kita menanam tanaman. Butuh air, pupuk,
cahaya matahari, dan cinta dari snag penanam. Mimpi itu butuh kemampuan,
kesabaran, usaha, dan keteguhan. Dan seperti tanaman di pot yang selama ini
selalu ibu rawat didepan rumah. Mekar setiap tahun. Karena ada keteguhan dari
si penanam. Si penanam mimpi.
No comments :
Post a Comment