Friday, December 13, 2013

Anak Kelas 3 SMA : The Dead End but Not The Dead End

        bisa dibilang surga, juga bisa dibilang neraka. itulah masa-masa terakhir SMA. dimana tugas menumpuk, pertanyaan tentang masa depan, dan pikiran tentang pengaruh masa lalu tentang masa depan.
        ini sebenarnya yang ingin saya bicarakan. sedikit curhat, kalau saya menyesal, karena saya tidak memulai perjuangan mencari PTN saya dari dulu. kini ketika saya melihat nilai-nilai saya di rapot, saya merasa menyesal dan kesal pada didri saya sendiri. 
      namun saya juga tidak bisa memotivasi diri saya untuk memperbaiki nilai saya di semester terakhir ini. contohnya, saya tetap tidak rajin belajar walau tahu kalau besok ada Ujian Semesteran. saya lebih memilih tidur, memikirkan PTN saya. sesuatu yang sebenarnya tidak ada gunanya kalau saya tidak berusaha untuk membuat nilai saya yang jeblok menjadi gemilang. 
        namun saya berpikir, berpikir, dan berpikir. sebenarnya saya ini terlalu mekasakan kehendak atau tidak. nyatanya saya tidak suka belajar tapi saya targetkan diri saya untuk bisa masuk Geofisika UGM. saya ini terlalu sok, mungkin. terlalu bermimpi, mungkin. tapi ketika saya berpikir seperti itu, teringatlah saya dengan wajah ayah saya yang berbinar ketika saya berkata saya akan berusaha untuk masuk Geofisika UGM. 
         benar-benar beban yang sangat berat.
dan hal itulah yang membuat saya lupa akan satu hal, cita-cita saya dari dulu. saya hampir saj melupakan hal itu. saya ingin menjadi penulis. saya lupa bahwa menjadi penulis sesungguhnya merupakan tujuansaya dari awal. namun, karena banyaknya pikiran yang harus saya pikirkan secara bersamaan, saya lupa. 
        sekarang saya berpikir, untuk menyerahkan senyum cerah ayah saya. dan menukarnya dengan cita-cita awal saya, penulis. sebenarnya ayah membebaskan saya untuk memilih bidang apapun yang saya suka. namun karena background ayah adalah IPA, pastinya ayah akan lebih menghargai saya jika saya bisa masuk Geofisika dan menjadi peneliti. ayah akan lebih bangga tentu saja.
         tapi, saya juga mempertimbangkan, seandainya saja saya bisa diterima di Geofisika (AMIN), apakah saya bisa keluar dengan mulus? ataukah saya akan emnjadi mahasiswa abadi disana? 
          kemarin lusa, saya mendapat seminar, dan yang paling menohok saya yaitu bahwa dalam memilih jurusan yang terbaik untuk kita adalah bidang dimana kita sukai. saya mulai berpikir, apakah saya menyukai Geofisika. dan jujur saya suka karena menurut saya mapel Geografi itu lebih menarik dibandingkan mapel yang lain. dan tentang masa lalu, saya jadi menyesal ketika kelas 2 SMA saya memutuskan untuk keluar dari OSN Geosains. 
          dan kini saya masih bingung, tentang jurusan mana yang sebaiknya saya ambil. dimana seharusnya saya meletakkan pilihan saya. dimana saya seharusnya meletakkan prioritas saya. senyum cerah ayah saya atau senyum cerah diri saya sendiri. 
        

No comments :

Post a Comment